Mengangkat Budaya Lima Perkampungan Betawi

blogger templates
Jakarta - Hingga saat ini, kebudayaan Betawi masih dipegang teguh sebagian warga Jakarta. Agar potensi-potensi budaya lokal tidak makin terkikis, maka perlu dilestarikan agar tidak punah. Pelestarian budaya suku asli Jakarta terutama di Jakarta Selatan akan langsung bersentuhan dengan kearifan lokal.
Di Jakarta Selatan, masih banyak warga Beta wi yang hingga kini terus melestarikan kebudayaan leluhurnya. ”Kalau diwilayah Jakarta Se latan kita me ngem bangkan dan melestarikan budaya dengan kearifan lokal. Saat ini yang sedang kita coba kembangkan potensi di 5 wilayah.
Masing-masing wilayah itu memang punyai ciri khas,” ujar Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan, A. Syahropi, kemarin (11/4) Ditambahkannya, dengan banyaknya potensi budaya daerah, kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya Betawi tidak lagi hanya dilakukan setiap hendak perayaan HUT Jakarta atau setiap Juni. Namun, kebudayaan itu jika bisa disaksikan setiap bulannya.
Caranya dengan menggelar even kebudayaan tersebut. ”Kita melihat kebudayaan Betawi seperti palang pintu di Kemang biasanya Juni terkait dengan HUT Jakarta. Padahal bisa dibuat acara semisal pada bulan Juli hingga November. Jadi warga bisa melihat kebudayaan Betawi terus berke sinam bungan,” ungkapnya juga. Syahropi menambahkan, lima wilayah yang akan dikembangkan kebudayaannya yakni Asem Baris, Tebet dengan beragam kuliner, Kemang dengan acara palang pintu, Tegal Parang dengan kerak telor, Cipulir serta Ulujami dengan silat beksi, dan Cipedak dengan gambang kromongnya. ”Saya sangat ingin mengangkat ke khasan dari setiap daerah itu, agar lebih dikenal lagi.
Saat ini sudah rutin mengadakan festival, tapi yang dikenal baru Kemang dengan palang pintunya,” ucapnya juga. Menurut Syah ropi lagi, Pemkot Jakarta Selatan memiliki kewajiban mengangkat potensi budaya masyarakatnya. Seperti memberikan fasilitas dan menjembatani budayabudaya yang dimiliki wilayah agar bisa lebih berkembang.
Seperti di Cipulir dan Ulujami pernah mengadakan festival pencak silat Betawi, tapi hanya lokal didaerah itu belum terekspos luas dan rutin. ”Makanya akan kita dorong dengan memberdayakan masyarakat untuk bisa membuat kegiatan lebih besar lagi. Akan kita bantu untuk mencarikan sponsornya kalau memang konsepnya bagus,” paparnya juga.

3 Responses to "Mengangkat Budaya Lima Perkampungan Betawi"

  1. Bagus sekali...
    Tambahan info : di ulujami ada silat betawi yg cukup mengakar secara tradisi, selain beksi yaitu : TROKTOK dan RONCE CIPULIR

    ReplyDelete
    Replies
    1. Okeh bang makasih tambahan dan dh mau mampir di mari :)

      Delete

Mari kita lestarikan Pencak Silat sebagai Budaya Kebanggan bangsa kita. Jangan Sampai punah di tanah kelahiran sendiri.